Beranda | Artikel
Membaca Al-Quran Bagi Wanita Haid dan Orang yang Sedang Junub
Senin, 12 Juli 2004

MEMBACA AL-QUR’AN BAGI WANITA HAID

Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Pertanyaan
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Kami pernah mendengar fatwa Anda yang menyatakan bahwa yang lebih utama bagi seorang wanita haid adalah tidak membaca Al-Qur’an kecuali untuk suatu kebutuhan, mengapa tidak membaca Al-Qur’an yang lebih utama, sementara dalil-dalil yang ada menunjukkan hal yang bertentangan dengan yang Anda katakan ?

Jawaban
Saya tidak tahu yang dimaksud oleh penanya, apakah ia menginginkan dalil-dalil yang dijadikan alasan oleh yang melarangnya ataukah penanya ini mnginginkan dalil-dalil yang membolehkan wanita haidh membaca Al-Qur’an, tapi yang perlu saya sampaikan di sini adalah bahwa ada beberapa hadits dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda.

لاَ تَقْرَأُ الْحَائِضُ وَلاَ الْجُنُبُ شَيْئًا مِنَ الْقُرْآنِ

“Wanita haidh dan junub tidak boleh membaca suatu apapun dari Al-Qur’an”.

Akan tetapi hadits-hadits seperti ini yang menyatakan larangan bagi wanita haidh untuk membaca Al-Qur’an bukan hadits-hadits shahih, jika hadits-hadits tersebut bukan hadits-hadits shahih, maka hadits-hadits tersebut tidak bisa dijadikan hujjah dan tidak boleh melarang wanita haidh membaca Al-Qur’an hanya berdasarkan hadits-hadits yang tidak shahih ini, tapi adanya hadits-hadits seperti ini menjadikan adanya syubhat, maka berdasarkan inilah kami katakan bahwa yang lebih utama bagi seorang wanita haidh adalah tidak membaca Al-Qur’an kecuali jika hal itu dibutuhkan, seperti seorang guru wanita atau seorang pelajar putri atau situasi-situasi lain yang serupa dengan guru dan pelajar itu.

[Durus wa Fatawa Al-Haram Al-Makki, Ibnu Utsaimin, 2/278]

HUKUM MEMBACA AL-QUR’AN BAGI YANG SEDANG JUNUB

Oleh
Al-Lajnah Ad-Da’imah Lil Ifta’

Pertanyaan
Al-Lajnah Ad-Da’imah Lil Ifta’ ditanya : Apa hukumnya membaca Al-qur’an dengan hafalan atau dengan melihat mushaf bagi orang yang sedang junub?

Jawaban
Tidak boleh bagi orang yang sedang junub untuk membaca Al-Qur’an sebelum ia mandi junub, baik dengan cara melihat Al-Qur’an ataupun yang sudah dihafalnya. Dan tidak boleh baginya membaca Al-Qur’an kecuali dalam keadaan suci yang sempurna , yaitu suci dari hadats yang paling besar sampai hadats yang paling kecil.

[Fatawa Al-Lajnah Ad-Da’imah Lil Ifta’,5/328]

HUKUM MENYENTUH BUKU ATAU MAJALAH YANG DIDALAMNYA TERDAPAT AYAT-AYAT SUCI AL-QUR’AN BAGI WANITA HAIDH

Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Pertanyaan
Syaikh Muhammad Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apakah diharamkan bagi orang yang sedang junub, atau haidh untuk menyentuh buku-buku serta majalah-majalah yang didalamnya terdapat ayat-ayat suci Al-Qur’an ?

Jawaban
Tidak diharamkan bagi orang yang sedang junub atau sedang haidh atau yang tidak berwudhu untuk menyentuh buku atau majalah yang didalamnya terdapat ayat-ayat Al-Qur’an , karena buku-buku dan majalah-majalah itu bukan Al-Qur’an .

[Majmu’ Fatawa wa Rasai’il Asy-syaikh Ibnu Utsaimin]

[Disalin dari buku Al-Fatawa Al-Jami’ah Lil Mar’atil Muslimah, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Tentang Wanita penyusun Amin bin Yahya Al-Wazan, hal. 60-61, 64 Terbitan Darul Haq penerjemah Amir Hamzah Fakhruddin]


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/902-membaca-al-quran-bagi-wanita-haid-hukum-membaca-al-quran-bagi-yang-junub.html